Museum Gajah

15 Januari 2009

Museum Gajah

Sebagian besar warga DKI Jakarta pasti sudah tak asing dengan nama ini. Ya, museum yang memiliki nama asli Museum Nasional ini adalah salah satu objek wisata yang cukup banyak menarik minat warga ibukota untuk mengunjunginya.
Kalau Monas alias Monumen Nasional tentunya kita tahu. Karena monumen ini adalah ikon ibukota Jakarta. Jika suatu saat kita mengunjungi Monas ini, sempatkanlah untuk menuju ke sebelah barat dari kawasan wisata Monas tersebut. Tepatnya di Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat. Di sanalah letak Museum Nasional alias Museum Gajah berdiri.
Museum Gajah tentunya memiliki sejarah yang mengiringi keberadaannya hingga sekarang. Museum Gajah dibangun pada tahun 1862
oleh Pemerintah Belanda di bawah Gubernur Jenderal Reiner de Klerk sebagai respons adanya perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kusten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda
. Secara institusi tahun lahir Museum ini adalah 24 April 1778, saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen oleh pemerintah Belanda.
Pada 28 Mei 1979
, museum ini resmi menyandang nama menjadi Museum Nasional Republik Indonesia. Meskipun demikian, museum ini lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Museum Gajah. Ini karena di halaman depan museum ini terdapat sebuah patung gajah. Patung ini merupakan hadiah pemberian dari Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871
.

Berikut saya berikan foto dari Museum Gajah

Museum Gajah Saat Ini


Museum Gajah Dulu dan Sekarang


Museum Gajah adalah museum yang banyak mengkoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuna, prasasti, benda-benda kuna lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga. Catatan di website Museum Nasional Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksinya telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksinya sudah melebihi 140.000 buah, tapi baru sepertiganya saja yang dapat diperlihatkan kepada khalayak. Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Kalau masih penasaran apa saja sih sebenarnya yang terdapat di Museum Gajah ini, kalau liburan tiba buruan kunjungi museum ini. Aksesnya mudah kok. Kalau mau kesana kita bisa menggunakan TransJakarta Busway koridor 1 turun di shelter Monumen Nasional. Kita bisa ke sana sendiri, bersama keluarga, atau bersama teman-teman. Selain rekreasi santai, di Museum Gajah kita juga bisa menambah ilmu pengetahuan dan bisa lebih mencintai peninggalan sejarah Bangsa Indonesia tercinta ini.

0 komentar: